Kritik Musik: Pengertian, Jenis, Fungsi & Tujuan

Istilah kritik atau critism (Inggris) berasal dari bahasa Yunani yakni kritikos yang berhubungan dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, membandingkan dan menimbang.

Di Yunani ada kata krites yang maksudnya hakim, dengan kata kerja krinein berarti juga menghakimi. Kritikos berarti juga hakim kesusasteraan. Istilah ini ada semenjak abad ke IV sebelum kelahiran kristus.

Menurut sejarahnya, seorang bernama Pilatus dari pulau Kos yang pada tahun 305 Sebelum Masehi didatangkan ke Alexandria untuk menjadi guru raja Ptolomeus II dan dianugerahi julukan penyair dan kritikos sekaligus (Hardjana, 1981).


Pada abad pertengahan di Eropa, istilah kritik hanya muncul dalam bidang kedokteran dengan pengertian yang menyatakan suatu keadaan penyakit yang kritis atau sangat membahayakan jiwa penderitanya.

Selanjutnya pada masa Renaissans arti kata tersebut kembali kepada pengertian lama dan seorang yang bernama Poliziano pada tahun 1492 mempergunakan istilah-istilah tersebut untuk membedakannya dengan filsuf.

Pada waktu itu, istilah critikus dan gramaticus dipergunakan untuk menunjuk orang-orang yang menekuni pustaka sastra lama. Sementara itu seorang pujangga bernama Erasmus mempergunakan istilah art critic untuk Al-Kitab sebagai alat atau sarana dalam pelayanan hidup.

Beberapa waktu kemudian di kalangan penganut Humanisme berlaku pengertian yang terbatas pada penyuntingan dan pembetulan teks-teks kuno. Pergeseran arti kritik sehingga mencakup pembetulan edisi, pernyataan pengarang, sensor dan penghakiman berlaku pada sekitar tahun 1600. (Wellek, 1971).

Pengertian Kritik

Istilah kritik atau critism (Inggris) berasal dari bahasa Yunani yakni kritikos yang berhubungan dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, membandingkan dan menimbang.

Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidaksesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh.

Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. Kritik akan membawa kemajuan, jika diterima dengan akal pikiran yang sehat dan maju.Namun nilai kritik akan sangat bisa di terima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif.

Menurut KBBI, kritik adalah kecaman, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik atau buruk terhadap suatu karya, pendapat, dan sebagainya. Orang yang melakukan kritik disebut dengan kritikus.

Pengertian Kritik Musik

Kritik musik adalah penganalisaan dan pengevaluasian suatu karya musik dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki karya tersebut.

Kritik musik dapat juga diartikan sebagai pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni.

Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik, yaitu musik yang berhubungan dengan nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi, dan ekspresi.

Seorang kritikus musik harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar sebagai berikut:
  1. Mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.
  2. Punya pengetahuan tentang beragam jenis genre musik dan gaya lagu tiap genre. Contoh genre musik : jazz, pop, klasik Barat, keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain.
  3. Punya wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu sebaiknya dihasilkan oleh musisi sehingga terdengar lebih menarik bagi pendengar

Fungsi dan Tujuan Kritik Musik

Fungsi Kritik Musik

Kritik menjadi jembatan komunikasi antara seniman yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan dalam mengapresiasi karya seniman

Kritik musik itu dapat menambah pemahaman bagi pencipta, pelaku atau penyaji musik dan bagi masyarakat musik itu sendiri.

Secara umum fungsi kritik musik adalah sebagai berikut :
  • Pengenalan karya musik dan memperluas wawasan masyarakat.
  • Jembatan antara pencipta, penyaji, dan pendengar.
  • Evaluasi diri bagi pencipta dan penyaji musik.
  • Pengembangan mutu karya musik.

Tujuan Kritik Musik

Menurut Sem C. Bangun, tujuan kritik seni adalah evaluasi seni, apresiasi seni, dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Artinya, dengan adanya koreksi yang bersifat evaluasi atas karya dan penyajiannya oleh kritikus, masyarakat dan pelaku seni memiliki apresiasi terhadap karya musik.

Dengan demikian, diharapkan akan ada inovasi dan peningkatan mutu karya musik di masa yang akan datang.

JENIS KRITIK MUSIK

Menurut Sem C Bangun (2011) dalam bukunya yang berjudul Kritik Seni Rupa, ia mengemukakan empat jenis kritik seni, antara lain:

1. Kritik Jurnalistik

Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa musik, baik pertunjukan maupun rekaman. Biasanya ditulis dengan ringkas karena untuk keperluan surat kabar atau majalah. Sem C. Bangun menyatakan, bahwa “kewajiban seorang kirtikus jurnalistik adalah memuaskan rasa ingin tahu para pembaca yang beragam dan untuk menyenangkan perasaan mereka (2011:8).

2. Kritik Pedagodik

Kritik ini biasanya diajarkan di sekolah. Tujuan dari kritik ini adalah untuk mengembangkan bakat dan dan potensi peserta didik. Ini dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan obyek kajian adalah karya peserta didiknya sendiri. Melalui pemahaman tentang kritik ini, seorang siswa tidak hanya dapat menilai hasil karya dengan mengatakan : “benar” atau “salah”, “bagus” atau “tidak bagus” saja, tetapi harus disertai penjelasan atas penilaiannya tersebut untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain.

3. Kritik Ilmiah

Kritik ini berkembang dikalangan akademisi dengan metodologi penelitian ilmiah, dilakukan dengan pengkajian secara luas, mendalam dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun membandingkan dapat dipertanggung-jawabkan secara akademis dan estetis. (Bangun, 2011: 11).

4. Kritik Populer

Kritik yang dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis (Bangun, 2011: 12). Ini berarti kritik yang disampaikan bukan pada tepat tidaknya analisis dan evaluasi yang disajikan tetapi pada kesetiaan atas suatu gaya atau jenis musik yang mereka tekuni. Atau dengan kata lain, jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya.

Postingan Populer